Selasa, 26 Februari 2019

Proses Kerja Pada PLTU dengan bahan bakar Bahan Bakar Batubara

Yo guys 

mimin punya info menarik nih 
kalian tau kan banyak banget pembangkit pembangkit listrik yang di hasil kan oleh banyak banget bahannya mulai dari panas bumi, batu bara, aingin, air, biomassa dan lain lain tuh 

tapi kok listrik messti bet dah di bangkitin 

ya karena kita tidak akan luput dari sesuatu yang bernama listrik, sebuag energi yang membantu kita untuk menghadapi nyaris semua masalah yang sering kita hadapi 
seperti menghidupkan gadget kalian untuk melihat post mimin ini wkwkw  

namun dasar pembangkit itu apa sih ? 

kebanyakan dari pembangkit yang kita pakai memanfaatkan kinerja generator tuh 
generator ini bentukannya kayak kumparan kumparan magnet yang dapat membangkit kan listrik karena beda potensial yang di hasilkan 

nah untuk membuat generator ini dapat bekerja, dibutuhkan daya gerak yang di salurkan ke motor yang ada di generatornya supaya si generator dapat menghasilkan listrik dengan baik 

oke lanjut 

unutk post kali ini kita bakalan bahas tentang cara membangkitkan listik menggunakan bahan batu bara 

pos ini sebenernnya gua terusin dari salah satu blog yang telah menjelaskan post yang kali ini kita bahas 
link nya http://ptm-production.blogspot.com/2015/06/proses-kerja-pada-sistem-pembangkit.html

silahkan di cermati ya gengs 
Untuk menghasilkan energi listrik pada PLTU Batubara ini, awalnya batu bara yang ditampung dalam bak penampungan dibawa ke dalam mesin pencacah batubara melalui conveyor belt untuk dipecah menajdi ukuran yang lebih kecil/ halus, hal ini berguna agar batubara lebih mudah terbakar pada saat di dalam boiler. Batubara yang telah halus tadi dibawa ke dalam boiler untuk digunakan sebagai bahan bakar pada proses pembakaran.
Dari proses pembakaran ini akan menghasilkan sisa abu batubara. Abu yang berukuran relatif besar akan langsung jatuh ke bawah tungku Boiler dan akan dikumpulkan untuk diangkut ke tempat penyimpanan debu/abu (Ash Storage). Sedangkan abu ringan yang berterbangan akan ditangani oleh alat penangkap debu/abu (ESP – Electrostatic Precipitator) dan akan dikumpulkan. Asap dan debu-debu yang sangat kecil yang tidak tertangkap oleh ESP kemudian akan dialirkan melalui cerobong asap untuk dibuang ke udara/ lingkungan luar.
Kembali lagi pada proses pembakaran, pada boiler ini terjadi proses pemanasan air yang sebelumnya telah dimurnikan agar tidak mudah menimbulkan korosi (untuk air laut), air tersebut melalui pipa-pipa boiler dan dipanaskan sehingga akan berubah menjadi uap panas yang bertekanan tinggi. Tetapi karena kadar air pada uap masih terlalu tinggi, maka kadar air harus dihilangkan terlebih dahulu melalui superheater sehingga akan berubah menjadi uap keringKemudian uap kering ini dialirkan menuju ke turbin untuk mendorong sudu-sudu turbin sehingga poros turbin akan berputar. Setelah digunakan untuk memutar turbin, maka uap kering akan turun kembali ke lantai dasar. Uap tersebut akan didinginkan di dalam kondensor, dengan menggunakan air pendingin (biasanya air laut atau air sungai) yang dialirkan melalui pipa-pipa di dalam kondensor akan mendinginkan uap sehingga kembali menjadi air, kemudian air tersebut dapat disirkulasikan kembali ke Boiler untuk dipanaskan menjadi uap kembali dan digunakan untuk memutar turbin.
Kembali lagi pada poros turbin yang berputar, karena poros turbin ini sudah dihubungkan langsung dengan generator sehingga ketika turbin berputar maka generator juga akan ikut berputar. Karena generator ikut berputar maka akan menghasilkan energi listrik yang akan dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi PLN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar